Kemendikbud Imbau Pendidik Hadirkan Belajar Menggembirakan Bagi Daerah Yang Terapkan Berguru Di Rumah
- Jаkаrtа, Kеmеndіkbud — Tеrdараt bеbеrара kаwаѕаn уаng tеlаh mеnеrарkаn Kеgіаtаn Bеlаjаr Mеngаjаr (KBM) dі rumаh, untuk іtu Kеmеntеrіаn Pеndіdіkаn dаn Kеbudауааn (Kеmеndіkbud) mеngіmbаu раrа реndіdіk mаmрu mеndаtаngkаn mеnсаr іlmu уаng mеngаѕуіkkаn dаrі rumаh bаgі ѕіѕwа dаn mаhаѕіѕwа. Hаl tеrѕеbut dіutаrаkаn Plt. Kераlа Bіrо Kеrjа Sаmа dаn Humаѕ Kеmеndіkbud Adе Erlаnggа Mаѕdіаnа, dі Jаkаrtа, Mіnggu (22/03/2020).
“Senin 23 Maret 2020 kedepan beberapa tempat masih menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar di rumah. Untuk itu kami mengajak terhadap para pendidik untuk mendatangkan mencar ilmu di rumah yang mengasyikkan,” tutur Erlangga.
Belajar di rumah, kata Erlangga, tidak memiliki arti memberikan tugas yang banyak terhadap siswa atau mahasiswa, namun menghadirkan agenda mencar ilmu mengajar yang efektif sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. “Proses Kegiatan Belajar Mengajar mampu merujuk pada Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 wacana Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan, dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 wacana Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID- 19), serta Surat Edaran dan isyarat dari Kepala Daerah, dan Rektor masing-masing Universitas,” terang Erlangga.
Terdapat beberapa daerah mempunyai acuan Kegiatan Belajar Mengajar di Rumah, seperti di Provinsi DKI Jakarta sudah mengeluarkan Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan Nomor 30/SE/2020, yang mengimbau bahwa guru dapat melaksanakan kiprah kedinasan dengan melakukan pekerjaan di rumah/kawasan tinggal (work from home) dan tetap melakukan pembelajaran jarak jauh terhadap penerima didik dengan memilih platform media pembelajaran yang sudah tersedia. Begitu juga dengan tenaga kependidikan bisa melaksanakan peran-tugas administrasi sekolah di rumah/tempat tinggal.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana mengungkapkan bahwa pihaknya berkolaborasi dengan sejumlah komunitas pendidikan yang menunjukkan pertolongan beberapa platform pembelajaran daring, dan secara suka rela mampu dijadikan pilihan sesuai dengan kondisi sekolah masing masing-masing. Selain itu bisa juga dimanfaatkan untuk meraih kompetensi mimimum siswa dalam pelaksanaannya. Program ini menyediakan konten-konten pembelajaran daring yang dapat diakses secara gratis oleh guru, orang wangi tanah, dan anak.
“Guru dan Tendik melaporkan jadwal harian terhadap kepala sekolah. Kepala sekolah yang mengatur jadwal piket sesuai keperluan. Dengan menimbang-nimbang kondisi kesehatan, usia, domisili, sampai kondisi kesehatan keluarga dari pegawai, serta peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah,” terang Nahdiana.
Selanjutnya Kota Tangerang Selatan. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota tersebut, Taryono mengungkapkan penerapan pembelajaran daring sudah dikerjakan semenjak Senin, 16 Maret 2020 seiring dengan kebijakan Kepala Daerah untuk melaksanakan penghentian sementara kesibukan di sekolah-sekolah di bawah kewenangan Pemerintah Kota Tangerang. Kebijakan ini diberlakukan terhadap 179 sekolah menengah pertama (SMP), 320 sekolah dasar (Sekolah Dasar), dan 600 pendidikan anak usia dini (PAUD).
“Kami bikin edaran ihwal berguru di rumah dan guru-guru juga melaksanakan pekerjaan dari rumah. Hanya ada beberapa guru yang bertugas di sekolah sebagai piket dengan tetap mengamati protokol kesehatan,” katanya.
Dijelaskan Taryono, pembelajaran daring dilakukan dengan diubahsuaikan kesanggupan masing-masing sekolah. “Belajar memakai teknologi digital, di antaranya Google Classroom, Rumah Belajar, dan lain-lain. Namun, yang pasti dijalankan yaitu santunan peran lewat pemantauan pendampingan oleh guru melalui WhatsApp sehingga anak-anak betul-betul belajar,” ujar Taryono.
“Guru-guru juga melakukan pekerjaan dari rumah. Guru juga harus berkoordinasi dengan orang wangi tanah, mampu lewat video call maupun foto untuk memastikan ada interaksi,” imbuhnya.
Kemudian juga di Provinsi Kalimantan Barat, Sebagian besar guru sudah membagikan bahan-bahan pembelajaran dan peran yang harus dilakukan di rumah melalui media umum. Seperti halnya yang sudah dilakukan oleh Komunitas Guru Belajar Daerah (KGBD) Sanggau, para guru mempergunakan media sosial dengan menciptakan grup di platform WhatsApp dan Telegram baik bagi siswa maupun bagi orang renta siswa.
“Saya membuka kelas mulai dari pukul 07 sampai 12 lewat grup WhatsApp siswa. Dalam hal pelaksanaannya saya meminta tunjangan orang amis tanah atau kakak siswa selaku narasumber yang langkah-langkahnya sudah diberikan lewat grup tersebut. Untuk laporan pelaksanaan pembelajarannya mampu berbentukfoto atau video yang mesti di posting lewat grup tersebut,” disampaikan Titis Kartikawati Guru Sekolah Dasar Negeri 09 Sanggau, Kalimantan Barat.
Tidak berlainan jauh dengan Titis, Timur Setiawan guru di Sekolah Menengan Atas Negeri 7 Pontianak menunjukkan beberapa metode pembalajaran secara daring yang sudah diterapkannya. “Diantaranya pembelajaran lewat portal Rumah Belajar dan penyampaian materi melalui file berformat .pdf yang dibagikan lewat media umum,” ungkapnya.
Sementara itu di Kota Bogor, Kepala Dinas Pendidikan Fahrudin memberikan semua sekolah, mulai jenjang TK, SD, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengan Atas, dan SMK sudah melakukan KBM daring. “SD ada sekitar 260, Sekolah Menengah Pertama ada 123, SMA sekitar 50, SMK sekitar 100, Taman Kanak-kanak PAUD sekitar 300,” ucapnya.
Lebih lanjut ia mengambarkan, untuk jenjang Taman Kanak-kanak sudah menggunakan Aplikasi Halo Bunda. Untuk jenjang yang lebih tinggi diberikan keleluasaan bagi guru-guru untuk menciptakan video pendek ataupun menggunakan jalan masuk lain yang mendukung pembelajaran. “Kreativitas memang berjalan untuk pembelajaran jarak jauh ini,” kata Fachrudin.
Kreativitas juga menjadi jawaban bagi sekolah yang belum dapat menyelenggarakan KBM daring. Pihaknya mendorong orangtua untuk mempergunakan media mencar ilmu alternatif selama akseptor asuh mencar ilmu di rumah. “Kami yakinkan mereka memakai sumber belajar yang ada yakni buku sesuai dengan tema-tema yang disukai,” jelasnya.
Untuk tingkat perguruan tinggi, Ade Erlangga Masdiana menyampaikan bahwa Ditjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud telah melaksanakan sosialisasi pemanfaatan Pembelajaran Daring lewat konferensi video atau webinar dengan seluruh perguruan tinggi tinggi se-Indonesia, pada hari Jumat 20 Maret 2020. “Pada konferensi video ini beberapa akademi tinggi membagi dongeng berhasil pembelajaran secara daring,” terangnya.
Beberapa perguruan tinggi membagikan dongeng berhasil pelaksanaan pemberlajaran di rumah, menyerupai perkuliahan teori tatap muka di Universitas Negeri Padang (UNP) diganti dengan perkuliahan daring memakai aplikasi (Learning Management System), perkuliahan praktik diganti dengan penunjukkanatau proyek. Sedangkan pertemuan, pelatihan, konferensi yang melibatkan banyak dosen dan mahasiswa ditundasementara. Selain itu, kegiatan sivitas akademik ke luar tempat dan luar negeri juga ditangguhkan. Hal ini sesuai dengan edaran Rektor Nomor 1530/UN35/TU/2020.
Rektor UNP, Ganefri memberikan bahwa perkuliahan daring dilaksanakan dengan dengan memakai LMS sudah diterapkan semenjak dua tahun terakhir. “Dalam peraturan Rektor, sudah diatur bahwa perkuliahan dengan LMS dimanfaatkan optimal 50 persen dari jumlah konferensi. Di samping itu, dosen dapat berinovasi membuatkan kemudahan pembelajaran lainnya memakai aplikasi dan teknologi yang tersedia ibarat Youtube, WhatsApp (WA) group, dan sebagainya,” ungkapnya.
Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Komarudin menyampaikan bahwa secara biasa pembelajaran daring berlangsung relatif tanpa hambatan dan belum terjadi hambatan secara signifikan. Faktor pendukungnya dikarenakan secara riil terdapat beberapa mata kuliah dan acara studi yang sudah melaksanakan perkuliahan daring atau pembelajaran jarak jauh. Serta alasannya adalah metodenya tidak hanya diwajibkan untuk menggunakan satu platform saja.
“Ragamnya disesuaikan dengan kebiasaan masing-masing dosen dan program studi. Ada yang menggunakan Google Classrooom, ada yang pake Zoom, ada yang pakai LMS (learning management system) yang biasa digunakan, ada juga yang pakai WA saja juga ada itu. WA group mereka jalan juga,” ujar Komarudin.
Jakarta, 22 Maret 2020
Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Laman: www.kemdikbud.go.id
Sumber : SIARAN PERS Nomor: 66 /Sipres/A6/III/2020
Post a Comment for "Kemendikbud Imbau Pendidik Hadirkan Belajar Menggembirakan Bagi Daerah Yang Terapkan Berguru Di Rumah"